Friday, December 26, 2008

Ibnu Firnas sang Burung Phoenix

Abbas Qasim Ibnu Firnas lahir di Andalusia, Spanyol pada masa kekhalifahan Bani Umayyah. Dia adalah orang pertama yang terbang di angkasa. Ya Ibnu Firnas adalah penemu pesawat model pertama jauh sekitar 11 abad sebelum Wright bersaudara menemukan pesawat yang diklaim sebagai pesawat pertama. Dia adalah seorang ilmuwan sekaligus penerbang yang banyak bakat. Dia pandai dalam ilmu Fisika, Kimia, Astronomi, Matematika, dan Seni Musik

Karya-Karya

Karya-karya besar beliau menemukan jam air bernama Al Maqata, membuat semacam lensa kacamata, Membuat simulasi tiruan tata surya, membuat simulasi cuaca dalam sebuah ruangan yang terdapat semacam tiruan awan, bintang, halilintar, dan kilat. Tidak ada yang tahu bagaimana beliau membuat halilintar dan kilat buatan tanpa adanya listrik pada saat itu. Menurut Lyn Towsenn White Jr. Ibnu Firnas juga membuat beberapa Metronome kuno. Dan karya terbesarnya adalah membuat tiruan sayap burung pertama yang kini disebut ornitopter yang bisa digunakan untuk terbang di angkasa menggunakan bantuan dorongan udara.

Penerbangan


Suatu hari beliau menyaksikan penerbangan pertama yang dilakukan Armen Firman menggunakan alat ciptaannya yang berupa pakaian dengan semacam jubah lebar di punggungnya. Armen gagal melakukan percobaan itu dan jatuh dari menara Cordoba dengan luka yang tidak terlalu serius karena beliau berhasil menahan sedikit dorongan angin. Alat itu merupakan parasut pertama. Ibnu Firnas terinspirasi oleh percobaan itu dan pada tahun 875 M pada usia yang ke 65 beliau melakukan terbang pertamanya dengan menggunakan tiruan sayap burung dari Mount of the Bride (Jabal al-'Arus) di daerah Rusafa dekat Cordoba, Spanyol. Beliau berhasil melakukan penerbangan itu dan hanya mengalami luka punggung. Beliau berkata bahwa penyebab kecelakaan itu adalah karena beliau tidak memperhatikan faktor ekor burung yang dapat mempermudah pendaratan. Beliau terus melakukan penyempurnaan pada sayapnya dan melakukan percobaan berulang-ulang. Beliau berhasil melakukan penerbangan yang lebih lama dan peristiwa itu direkam oleh penyair bernama Mukmin bin Said Dia terbang lebih cepat dari burung Phoenix (merak) ketika dia memakai bulu-bulu seperti burung Nazar. Beliau wafat pada usia 77 tahun pada 887 M.

Penghormatan

Sebagai penghormatan nama beliau diabadikan menjadi nama sebuah bandara di Banghdad yaitu bandara Ibunu Firnas dan membuat perangko bergambar beliau. Sebagaimana orang-orang di negara barat menceritakan Sir George Cayley, Otto Lilienthal dan Alberto Santos Dumont di Negara Islam mereka menceritakan Ibnu Firnas. Nama Ibnu Firnas juga diabadikan menjadi nama salah satu kawah di bulan.

No comments:

Post a Comment